A.
LATAR
BELAKANG
Meningkatnya tuntutan masyarakat atas kualitas pelayanan
publik oleh pemerintah, merupakan konsekuensi dari perubahan mindset masyarakat terhadap pola
hubungan pemerintah-masyarakat-dunia usaha (tri pilar dalam konsepsi governance). Masyarakat saat ini bukan
hanya mempersoalkan terpenuhi atau tidaknya kebutuhan akan pelayanan publik,
akan tetapi sudah mempertanyakan mutu atau kualitas layanan publik yang mereka
terima dari pemerintah. Pemerintah dituntut untuk mampu menyelenggarakan
pelayanan publik yang semakin baik dan berkualitas menuju tata pemerintahan
yang baik dan bersih (good and clean
government).
Undang-Undang
Dasar 1945 telah
mengamanatkan
bahwa negara wajibmelayani
setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi kebutuhan dasarnyadalam
rangka pelayanan umum danmeningkatkan
kesejahteraan
masyarakat.Penyelenggaraan
pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur pemerintah dalam berbagai
sektor pelayanan diantara perpustakaan daerah.
Dalam rangka
menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan peluang, perpustakaan
sebagai pusat informasi hendaknya memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya,
berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan penerima pelayanan, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna perpustakaan.
Potret kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh
pemerintah saat ini secara umum belum sepenuhnya sesuai dengan harapan dan
tuntutan masyarakat. Hal tersebut tampak dari masih sering munculnya keluhan
masyarakat terhadap pelayanan publik. Proses pelayanan yang panjang dan
berbelit-belit sehingga terkesan sulit, persyaratan yang belum sederhana,
petugas pelayanan yang kurang ramah, jumlah waktu pelayanan yang seringkali
belum dapat dipastikan, kenyamanan tempat pelayanan yang belum sesuai standar,
merupakan hal-hal yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat pengguna
pelayanan.
Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan survei terhadap unsur-unsur
pelayanan publik, baik sistem prosedur maupun perilaku pelaksana pelayanan,
untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna layanan. Dasar hukum penyelenggaran
Survey Kepuasan Masyarakat antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
4. Peraturan Bupati Sleman Nomor 19 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman;
5. Peraturan Bupati Sleman Nomor 5.2 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Publik di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman.
Tujuan
pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kantor Perpustakaan Daerah
adalah untuk:
1. mengukur
persepsi masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kantor
Perpustakaan Daerah
2. menyiapkan
bahan perbaikan pelaksanaan
pelayanan publik;
Survei Kepuasan Masyarakat yang menghasilkan IKM pada
Kantor Perpustakaan Daerah diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
menyediakan media dan ruang
partisipasi bagi masyarakat untuk ikut terlibat dalam proses evaluasi terhadap
pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kantor
Perpustakaan Daerah menyajikan data untuk perbaikan
pelaksanaan pelayanan publik yang tingkat kepuasan masyarakat masih rendah.
B.
METODE
SURVEI
KEPUASAN MASYARAKAT
1. Lokasi
Survei Kepuasan Masyarakat
Survei
Kepuasan Masyarakat dilaksanakan pada Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten
Sleman.
2. Penentuan
Responden
Peraturan
Bupati Sleman Nomor 5.2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman,
mengatur bahwa responden dipilih secara acak (random sampling) yang ditentukan sesuai dengan cakupan jenis
pelayanan masing-masing unit pelayanan publik. Jumlah responden survei
ditetapkan sesuai rata-rata jumlah penerima pelayanan publik, dengan kriteria
sebagai berikut:
a. pada unit pelayanan publik yang
memiliki jumlah rata-rata penerima pelayanan publik lebih dari 150 (seratus
lima puluh) per bulan, maka jumlah responden sebanyak 150 (seratus lima puluh)
orang;
b. pada
unit pelayanan publik yang memiliki jumlah rata-rata penerima pelayanan publik
antara 100 (seratus) hingga 150 (seratus lima puluh) per bulan, maka jumlah responden
sebanyak 100 (seratus) orang;
c.
pada unit pelayanan publik yang memiliki jumlah
rata-rata penerima pelayanan publik kurang dari 100 (seratus) per bulan, maka jumlah
responden sebanyak 50 (lima puluh) orang.
Pada Kantor Perpustakaan
Daerah jumlah rata-rata penerima pelayanan publik adalah sebanyak 9.395 orang per bulan (berdasarkan data tahun 2013, 2014, hingga november 2015), sehingga
jumlah pengguna layanan yang
kami jadikan responden
dalam survei adalah 150 orang.
3. Metode
Pengumpulan Data
Pengumpulan
data dalam pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat pada Kantor Perpustakaan
Daerah dilakukan melalui penyebaran kuesioner sebagai alat bantu pengumpulan
data. Kuesioner tersebut mencakup 14 (empat belas) unsur pelayanan sebagai
berikut:
1)
prosedur pelayanan;
2)
persyaratan pelayanan;
3)
kejelasan petugas pelayanan;
4)
kedisiplinan petugas pelayanan;
5)
tanggung jawab petugas pelayanan;
6)
kemampuan petugas pelayanan;
7)
kecepatan pelayanan;
8)
keadilan mendapatkan pelayanan;
9)
kesopanan dan keramahan petugas;
10)
kualitas produk pelayanan;
11)
kepastian biaya pelayanan;
12)
kepastian jadwal pelayanan;
13)
kenyamanan lingkungan; dan
14)
keamanan pelayanan.
Guna
memperoleh data yang akurat dan obyektif, responden diberi pertanyaan terkait
14 unsur pelayanan dimaksud. Adapun pengisian kuesioner dilakukan dengan dua
metode, yaitu:
a. Dilakukan
oleh masyarakat pengguna layanan, sebagai responden
b. Dilakukan
oleh pencacah dengan cara mewawancarai pengguna layanan sebagai responden, dan
kemudian mengisikan jawabannya dalam kuesioner.
Dalam
rangka melengkapi perolehan data, dilakukan juga interview untuk memperjelas dan mengeksplorasi informasi dari
responden, sehingga analisis data akan lebih akurat.
4. Metode
Pengolahan Data
Pengolahan
data IKM pada Kantor Perpustakaan Daerah dilaksanakan dengan menghitung data
hasil jawaban responden yang merupakan persepsi terhadap masing-masing unsur
pelayanan, dan diisikan dalam tabel pengolahan data IKM sebagaimana diatur
dalam Peraturan Bupati Sleman Nomor 5.2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan
Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sleman.
Nilai
IKM dihitung menggunakan “nilai rata-rata tertimbang“ masing-masing unsur
pelayanan. Dalam penghitungan IKM terhadap 14 unsur pelayanan, setiap unsur
pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut:
Bobot nilai
rata-rata tertimbang
|
=
|
Jumlah
bobot
|
=
|
1
|
=
|
0,071
|
Jumlah
unsur
|
14
|
Untuk
memperoleh nilai IKM pada Kantor Perpustakaan Daerah, digunakan pendekatan
nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:
IKM
|
=
|
Total dari Nilai Persepsi per Unsur
|
x
|
Nilai
Penimbang
|
Total
Unsur yang terisi
|
Agar
hasil penilaian IKM lebih mudah untuk diinterpretasikan, yaitu antara 25 – 100,
maka hasil penilaian dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai
berikut:
IKM
Unit Pelayanan x 25
|
Untuk
mengukur kualitas pelayanan digunakan tabel nilai sebagai berikut
Tabel
1
Nilai Persepsi, Interval
IKM, Interval Konversi IKM,
Mutu Pelayanan dan
Kinerja Unit Pelayanan
NILAI PERSEPSI
|
NILAI INTERVAL IKM
|
NILAI INTERVAL KONVERSI IKM
|
MUTU PELAYANAN
|
KINERJA UNIT PELAYANAN
|
1
|
1,00
– 1,75
|
25 –
43, 75
|
D
|
Tidak
baik
|
2
|
1,76
– 2,50
|
43,76
– 62,50
|
C
|
Kurang
baik
|
3
|
2,51
– 3,25
|
62,51
– 81,25
|
B
|
Baik
|
4
|
3,26
– 4,00
|
81,26
– 100,00
|
A
|
Sangat
baik
|
Sumber : Peraturan Bupati Sleman Nomor 5.2
Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Pubiik di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman
C.
HASIL
PELAKSANAAN SURVEI
KEPUASAN MASYARAKAT
1. Jumlah Nilai per Unsur Pelayanan
Berdasarkan
isian responden pada kuesioner Survei Kepuasan Masyarakat, maka dapat diperoleh Jumlah Nilai per Unsur Pelayanan. Jumlah tersebut merupakan
hasil penjumlahan Nilai Persepsi pada masing-masing Unsur Pelayanan dari semua
reponden yang memberikan jawaban melalui kuesioner.
Adapun
Jumlah Nilai per Unsur Pelayanan pada Kantor Perpustakaan Daerah adalah sebagai
berikut
Tabel 2
Jumlah Nilai per Unsur Pelayanan
pada Kantor
Perpustakaan Daerah
No
|
Unsur Pelayanan
|
Jumlah Nilai
|
1.
|
Prosedur
pelayanan
|
82.17
|
2.
|
Persyaratan
pelayanan
|
78.67
|
3.
|
Kejelasan
petugas pelayanan
|
71.5
|
4.
|
Kedisiplinan
petugas pelayanan
|
79.17
|
5.
|
Tanggungjawab
petugas pelayanan
|
79
|
6.
|
Kemampuan
petugas pelayanan
|
79
|
7.
|
Kecepatan
pelayanan
|
75.5
|
8.
|
Keadilan
mendapatkan pelayanan
|
80.17
|
9.
|
Kesopanan
dan keramahan petugas
|
80.83
|
10.
|
Kualitas
produk pelayanan
|
80.17
|
11.
|
Kepastian
biaya pelayanan
|
91.83
|
12.
|
Kepastian
jadwal pelayanan
|
83
|
13.
|
Kenyamanan
lingkungan
|
80.17
|
14.
|
Keamanan
pelayanan
|
83.67
|
Sumber:
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat, 2015
2. Nilai
Rata-Rata (NRR) per
Unsur Pelayanan
NRR per Unsur Pelayanan adalah hasil Jumlah Nilai per
Unsur Pelayanan dibagi jumlah responden (150). Adapun NRR per Unsur Pelayanan pada Kantor
Perpustakaan Daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Nilai Rata-rata per
Unsur Pelayanan
Pada Kantor Perpustakaan Daerah
No
|
Unsur
Pelayanan
|
Nilai
Rata-Rata (NRR)
|
1.
|
Prosedur
pelayanan
|
3.29
|
2.
|
Persyaratan
pelayanan
|
3.15
|
3.
|
Kejelasan
petugas pelayanan
|
2.86
|
4.
|
Kedisiplinan
petugas pelayanan
|
3.17
|
5.
|
Tanggungjawab
petugas pelayanan
|
3.16
|
6.
|
Kemampuan
petugas pelayanan
|
3.16
|
7.
|
Kecepatan
pelayanan
|
3.02
|
8.
|
Keadilan
mendapatkan pelayanan
|
3.21
|
9.
|
Kesopanan
dan keramahan petugas
|
3.23
|
10.
|
Kualitas
produk pelayanan
|
3.21
|
11.
|
Kepastian
biaya pelayanan
|
3.67
|
12.
|
Kepastian
jadwal pelayanan
|
3.32
|
13.
|
Kenyamanan
lingkungan
|
3.21
|
14.
|
Keamanan
pelayanan
|
3.35
|
Sumber:
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat, 2015
3. Nilai Rata-Rata (NRR) Tertimbang per Unsur Pelayanan
Untuk mengetahui NRR Tertimbang per Unsur Pelayanan, maka NRR per Unsur
Pelayanan dikalikan dengan nilai penimbang yang sama yaitu 0,071.
Adapun NRR Tertimbang per Unsur Pelayanan pada Kantor
Perpustakaan Daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Nilai Rata-rata
Tertimbang per Unsur Pelayanan
Pada Kantor Perpustakaan Daerah
No
|
Unsur pelayanan
|
NRR Tertimbang
|
1.
|
Prosedur
pelayanan
|
0,23
|
2.
|
Persyaratan
pelayanan
|
0,22
|
3.
|
Kejelasan
petugas pelayanan
|
0,20
|
4.
|
Kedisiplinan
petugas pelayanan
|
0,22
|
5.
|
Tanggungjawab
petugas pelayanan
|
0,22
|
6.
|
Kemampuan
petugas pelayanan
|
0,22
|
7.
|
Kecepatan
pelayanan
|
0,21
|
8.
|
Keadilan
mendapatkan pelayanan
|
0,23
|
9.
|
Kesopanan
dan keramahan petugas
|
0,23
|
10.
|
Kualitas
produk pelayanan
|
0,23
|
11.
|
Kepastian
biaya pelayanan
|
0,26
|
12.
|
Kepastian
jadwal pelayanan
|
0,24
|
13.
|
Kenyamanan
lingkungan
|
0,23
|
14.
|
Keamanan
pelayanan
|
0,24
|
Jumlah
|
Sumber:
Hasil Survei kepuasan masyarakat, 2015
4. Konversi Indeks
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) didapatkan sebagai hasil pengalian antara hasil penjumlahan NRR
Tertimbang (sebagaimana hasil pada Tabel 5) dengan nilai dasar 25.
Dengan demikian nilai IKM yang diperoleh 79,86
adalah;
Jumlah
nilai Unit Pelayanan Publik x 25 (nilai dasar) = 79,86
Nilai tersebut kemudian dikonversi ke
dalam tingkat Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan, dengan pedoman sebagai berikut:
Tabel 5
Konversi Indeks
Nilai Interval
Konversi
|
Mutu Pelayanan
|
Kinerja Unit
Pelayanan
|
25,00
– 43,75
|
D
|
Tidak
baik
|
43,76
– 62,50
|
C
|
Kurang
baik
|
62,51
– 81,25
|
B
|
Baik
|
81,26
– 100,00
|
A
|
Sangat
baik
|
Sumber : Peraturan Bupati Sleman Nomor 5.2
Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sleman
Sehingga nilai IKM yang
mencapai 79,86 jika
dikonversikan dengan pedoman sebagaimana Tabel
5, maka Mutu Pelayanan adalah B dan Kinerja Baik.
D. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil Survei
Kepuasan Masyarakat Tahun 2015 atas
pelayanan yang diberikan oleh Kantor
Perpustakaan Daerah dapat disimpulkan bahwa:
a. Mutu pelayanan yang diberikan oleh Kantor
Perpustakaan Daerah masuk dalam
kategori BAIK).
b. Kinerja pelayanan pada Kantor Perpustakaan Daerah masuk dalam kategori BAIK).
Meskipun
secara umum hasil Survei Kepuasan Masyarakat pada
Kantor Perpustakaan Daerah masuk dalam kategori baik, namun upaya peningkatan kualitas pelayanan
masih perlu terus dilakukan secara
berkesinambungan dan berkelanjutan. Strategi
demikian dimaksudkan agar Kantor Perpustakaan Daerah mampu terus beradaptasi terhadap perubahan lingkungan,
mampu mengimbangi tuntutan masyarakat pengguna layanan, dan mampu berprestasi
sebagai Unit Pelayanan Publik berkinerja tinggi.
E.
RENCANA TINDAK LANJUT
Berdasarkan hasil survei yang meliputi 14 unsur
pelayanan, 3 unsur diantaranya mendapatkan penilaian paling rendah dari para pengguna
layanan, yaitu;
a. Kejelasan
dan Kepastian Petugas Pelayanan (NRR 2,86)
b. Kecepatan
Pelayanan (NRR 3,02)
c. Kesesuaian
Persyaratan Dengan Pelayanan (NRR 3,15)
Berkaitan dengan perolehan nilai terendah pada 3 unsur
pelayanan tersebut, kemudian mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang
riil, meliputi jumlah dan kompetensi personil, anggaran, alat kerja, serta
sarana dan prasarana, maka
akan dilakukan upaya perbaikan sebagai berikut:
1) Meningkatkan
kualitas petugas dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat melalui
bimtek, pendidikan dan pelatihan serta seminar.
2) Meningkatkan
pelayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi
3) Menyediakan
informasi yang actual guna memenuhi kebutuhan masyarakat.
Secara umum pelayanan pada Kantor
Perpustakaan Daerah di semua unsur pelayanan
masuk dalam kategori baik, yang menggambarkan bahwa sebagian besar pengguna
layanan telah merasa puas dengan penyelenggaraan pelayanan yang selama ini
dijalankan.
Dengan hasil demikian, maka mutu dan kinerja pelayanan
pada Kantor Perpustakaan Daerah berada pada kategori baik. Capaian ini tentu saja tidak boleh membuat
lengah sehingga tidak lagi ditempuh upaya-upaya perbaikan. Justru sebaliknya,
unsur-unsur pelayanan tersebut perlu terus dipertahankan dan ditingkatkan agar
tercapai pelayanan yang prima sebagaimana arah dan tujuan Reformasi Birokrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar