Senin, 14 Desember 2015

Minat Baca Anak: Bagaimanakah menumbuhkannya



By Silvia Renitasari, SIP

Membaca yang kelihatannya sebagai suatu pekerjaan sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja, oleh orang yang sudah melek huruf. Akan tetapi dalam berbagai seminar, bedah buku, makalah minat baca, dan pertemuan ilmiah lainnya masih disinyalir bahwa tingkat kegemaran membaca di negeri ini masih rendah.
Minat ,Membaca, dan Minat Baca
Secara bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Moeliono dkk, 1989:583) minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Sedangkan secara istilah menurut Crow and Crow sebagaimana disebutkan dalam  Lasa Hs (2005), minat merupakan kekuatan pendorong yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian terhadap seseorang, sesuatu objek atau aktivitas tertentu. Minat harus dipupuk sejak dini.
Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif anak terhadap aspek-aspek lingkungan.
Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.
 Menurut Juel (1988) dalam Kurniasih, Prawesti (2005) mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan.
Membaca merupakan proses penyerapan informasi dan akan berpengaruh positif  terhadap kreativitas seseorang. Membaca pada hakikatnya adalah menyebarkan gagasan dan upaya yang kreatif. Membaca memiliki manfaat dan makna. Dengan banyak membaca, kita akan meperoleh pengalaman dan pelajaran dari orang lain (pengarang atau penulis). Masyarakat yang mempunyai peradaban maju adalah masyarakat yang gemar untuk mengetahui sesuatu dengan membaca kemudian menuliskan pengetahuannya. Di tahapan selanjutnya dapat mempraktekkan serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasar berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah kekuatan yang mendorong sesorang untuk memperhatikan, merasa tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Minat baca perlu ditanamkan serta ditumbuhkan sejak dini, akan tetapi semua ini tidak dapat terlepas dari peran orang tua. Pendidikan keluarga mempunyai peranan penting serta merupakan konsekuensi rasa tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Setiap bayi yang lahir di dunia ini, mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dan setiap anak mampu memaksimalkan potensinya dengan cara yang sangat personal yang semuanya ini memerlukan perhatian dan dorongan dari orang tuanya agar dapat berkembang dengan baik.
Mengapa kita tidak suka membaca??
Pertanyaan ini sering dikemukakan dalam suatu seminar, diskusi ilmiah, maupun forum ilmiah sejenis. Mengapa kita tidak suka membaca? Salah satu jawabannya adalah kita tidak terbiasa dan tidak dibiasakan membaca.
 Menjadi gemar membaca bukanlah sesuatu yang dapat terjadi secara instan. Menjadi gemar membaca merupakan suatu penanaman kebiasaan yang membutuhkan waktu relatif panjang dan harus dimulai sejak masih kanak-kanak. Pembiasaan ini sebaiknya berawal dari lingkungang terdekat anak yaitu keluarga.
Ada kekhawatiran sebagian orang bahwa pengajaran membaca pada usia dini justru menjadi bumerang. Bukannya anak jadi gemar membaca, anak malah menjadi  “ alergi” pada kegiatan membaca. Hal ini bisa terjadi, bila suasana pengenalan minat baca ini dilakukan dengan penekanan dan pemaksaan sehingga tidak menyenangkan anak.

Menumbuhkan Minat Baca

Membaca merupakan kegiatan produktif untuk dilakukan, mengingat membaca begitu penting untuk dilaksanakan dalam kehidupan manusia, sehingga banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan membaca. Mengingat urgensinya, sangat bermanfaat bila dikenalkan kepada anak-anak sejak usia dini agar nantinya menjadi suatu kebiasaan.
Berbagai referensi dapat diajukan sebagai rujukan dalam upaya untuk menumbuhkan minat baca pada anak, antara lain:
a.       Mendongeng dan membacakan cerita
Lewat mendongeng atau membacakan cerita ini terjadi proses pewarisan nilai-nilai budaya, nilai benar dan salah, moral etika, serta mendekatkan hubungan emosional orang tua dan anak. Fokus disini adalah pengenalan dan penanaman kesan yang positif pada kegiatan membaca.
b.      Perkenalkan anak dengan perpustakaan
Orang tua jaman sekarang lebih senang mengajak anak-anaknya untuk jalan jalan ke mall daripada meluangkan waktu untuk berkunjung ke perpustakaan. Ada baiknya sejak usia dini anak-anak dikenalkan perpustakaan sebagai wahana rekreasi dan edukasi, sehingga anak kenal dan cinta buku.
c.       Perkenalkan anak dengan toko buku
Jika berjalann-jalan ke mall, ajak anak ke toko buku. Tunjukkan pada anak buku-buku yang sesuai dan biarkan memilih buku yang disukai dengan bimbingan orang tua. Bimbingan orang tua ini tetap diperlukan mengingat banyaknya bacaan yang diklaim sebagai bacaan anak-anak yang isinya tidak sesuai dengan usia dan perkembangan anak.
d.      Membuat majalah dinding untuk mengasah kreatifitas dan ide anak.
e.       Mengadakan lomba sinopsis untuk menuangkan gagasan dan ide
f.       Membuat jadwal kunjung rutin ke perpustakaan
g.      Membuat slogan di lingkungan sekolah maupun perpustakaan untuk membudayakan membaca, seperti: Tiada hari tanpa membaca, buku adalah jendela dunia, dll.
Peran Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca
Perpustakaan mempunyai peran dalam menumbuhkan minat baca anak:
a.       Menyediakan bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan anak, misalnya buku bacaan anak, koleksi yang menarik hati
b.      Mempunyai fungsi sebagai tempat rekreasi, edukasi, penelitian, kebudayaan dan informasi
c.       Menyediakan sarana dan prasarana pendukung dalam upaya menumbuhkan minat baca
d.      Memberikan pelayanan dengan senantiasa mengembangkan program layanan yang  standart.
Kesadaran akan pentingnya membaca dalam kehidupan anak sangat ditentukan oleh peran orangtua, yang dijadikan teladan bagi anaknya hal ini agar ada keterkaitan antara penanaman membaca untuk menatap masa depan yang lebih baik.Minat baca perlu ditanamkan dan ditumbuhkan sejak anak masih kecil, sebab minat baca anak tidak akan terbentuk dengan sendirinya, tetapi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat berinteraksi anak. Keluarga merupakan lingkungan paling awal dan dominan dalam menanamkan, menumbuhkan dan membina minat baca anak.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih, Prawesti. 2005. Studi Korelasi A ntara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar. Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab, UIN Yogakarta.
Moeliono,dkk. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Lasa Hs.2005. Gairah Menulis: Panduan Untuk Pemula. Yogayakarta: Alenia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar