Membaca yang kelihatannya sebagai suatu pekerjaan
sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja, oleh
orang yang sudah melek huruf. Akan tetapi dalam berbagai seminar, bedah buku,
makalah minat baca, dan pertemuan ilmiah lainnya masih disinyalir bahwa tingkat
kegemaran membaca di negeri ini masih rendah.
Minat
,Membaca, dan Minat Baca
Secara bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Moeliono dkk, 1989:583) minat berarti
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Sedangkan secara istilah menurut Crow and Crow
sebagaimana disebutkan dalam Lasa Hs (2005),
minat merupakan kekuatan pendorong
yang menyebabkan seseorang menaruh perhatian terhadap seseorang, sesuatu objek
atau aktivitas tertentu. Minat harus dipupuk sejak dini.
Secara umum minat
dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha
untuk mencari ataupun mencoba aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga
diartikan sebagai sikap positif anak terhadap aspek-aspek lingkungan.
Membaca
adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan
kata.
Menurut Juel (1988) dalam Kurniasih, Prawesti
(2005) mengartikan bahwa membaca adalah
proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur
bacaan. Hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari
dari bacaan.
Membaca
merupakan proses penyerapan informasi dan akan berpengaruh positif terhadap kreativitas seseorang. Membaca pada
hakikatnya adalah menyebarkan gagasan dan upaya yang kreatif. Membaca memiliki manfaat
dan makna. Dengan banyak membaca, kita akan meperoleh pengalaman dan pelajaran
dari orang lain (pengarang atau penulis). Masyarakat yang mempunyai peradaban
maju adalah masyarakat yang gemar untuk mengetahui sesuatu dengan membaca
kemudian menuliskan pengetahuannya. Di tahapan selanjutnya dapat mempraktekkan
serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasar berbagai
pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa minat
baca adalah kekuatan yang mendorong sesorang untuk memperhatikan, merasa
tertarik dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mau melakukan aktivitas
membaca dengan kemauan sendiri. Minat baca perlu ditanamkan serta ditumbuhkan
sejak dini, akan tetapi semua ini tidak dapat terlepas dari peran orang tua.
Pendidikan keluarga mempunyai peranan penting serta merupakan konsekuensi rasa
tanggung jawab orang tua terhadap anaknya. Setiap bayi yang lahir di dunia ini,
mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik dan setiap anak mampu
memaksimalkan potensinya dengan cara yang sangat personal yang semuanya ini
memerlukan perhatian dan dorongan dari orang tuanya agar dapat berkembang
dengan baik.
Mengapa
kita tidak suka membaca??
Pertanyaan ini sering
dikemukakan dalam suatu seminar, diskusi ilmiah, maupun forum ilmiah sejenis.
Mengapa kita tidak suka membaca? Salah satu jawabannya adalah kita tidak terbiasa dan tidak dibiasakan membaca.
Menjadi gemar membaca bukanlah sesuatu yang
dapat terjadi secara instan. Menjadi gemar membaca merupakan suatu penanaman
kebiasaan yang membutuhkan waktu relatif panjang dan harus dimulai sejak masih
kanak-kanak. Pembiasaan ini sebaiknya berawal dari lingkungang terdekat anak
yaitu keluarga.
Ada kekhawatiran
sebagian orang bahwa pengajaran membaca pada usia dini justru menjadi bumerang.
Bukannya anak jadi gemar membaca, anak malah menjadi “ alergi” pada kegiatan membaca. Hal ini bisa
terjadi, bila suasana pengenalan minat baca ini dilakukan dengan penekanan dan
pemaksaan sehingga tidak menyenangkan anak.
Menumbuhkan
Minat Baca
Membaca merupakan
kegiatan produktif untuk dilakukan, mengingat membaca begitu penting untuk
dilaksanakan dalam kehidupan manusia, sehingga banyak manfaat yang dapat
diambil dari kegiatan membaca. Mengingat urgensinya, sangat bermanfaat bila
dikenalkan kepada anak-anak sejak usia dini agar nantinya menjadi suatu kebiasaan.
Berbagai referensi
dapat diajukan sebagai rujukan dalam upaya untuk menumbuhkan minat baca pada
anak, antara lain:
a. Mendongeng
dan membacakan cerita
Lewat mendongeng atau membacakan cerita
ini terjadi proses pewarisan nilai-nilai budaya, nilai benar dan salah, moral
etika, serta mendekatkan hubungan emosional orang tua dan anak. Fokus disini
adalah pengenalan dan penanaman kesan yang positif pada kegiatan membaca.
b.
Perkenalkan anak
dengan perpustakaan
Orang tua jaman
sekarang lebih senang mengajak anak-anaknya untuk jalan jalan ke mall daripada
meluangkan waktu untuk berkunjung ke perpustakaan. Ada baiknya sejak usia dini
anak-anak dikenalkan perpustakaan sebagai wahana rekreasi dan edukasi, sehingga
anak kenal dan cinta buku.
c.
Perkenalkan anak
dengan toko buku
Jika
berjalann-jalan ke mall, ajak anak ke toko buku. Tunjukkan pada anak buku-buku
yang sesuai dan biarkan memilih buku yang disukai dengan bimbingan orang tua.
Bimbingan orang tua ini tetap diperlukan mengingat banyaknya bacaan yang
diklaim sebagai bacaan anak-anak yang isinya tidak sesuai dengan usia dan
perkembangan anak.
d.
Membuat majalah
dinding untuk mengasah kreatifitas dan ide anak.
e.
Mengadakan lomba
sinopsis untuk menuangkan gagasan dan ide
f.
Membuat jadwal
kunjung rutin ke perpustakaan
g.
Membuat slogan di
lingkungan sekolah maupun perpustakaan untuk membudayakan membaca, seperti:
Tiada hari tanpa membaca, buku adalah jendela dunia, dll.
Peran
Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca
Perpustakaan mempunyai peran
dalam menumbuhkan minat baca anak:
a. Menyediakan bahan perpustakaan yang sesuai dengan
kebutuhan anak, misalnya buku bacaan anak, koleksi yang menarik hati
b. Mempunyai fungsi sebagai tempat rekreasi, edukasi,
penelitian, kebudayaan dan informasi
c. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung dalam upaya
menumbuhkan minat baca
d. Memberikan pelayanan dengan senantiasa mengembangkan
program layanan yang standart.
Kesadaran akan pentingnya
membaca dalam kehidupan anak sangat ditentukan oleh peran orangtua, yang
dijadikan teladan bagi anaknya hal ini agar ada keterkaitan antara penanaman
membaca untuk menatap masa depan yang lebih baik.Minat baca perlu ditanamkan
dan ditumbuhkan sejak anak masih kecil, sebab minat baca anak tidak akan
terbentuk dengan sendirinya, tetapi sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat
berinteraksi anak. Keluarga merupakan lingkungan paling awal dan dominan dalam
menanamkan, menumbuhkan dan membina minat baca anak.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniasih,
Prawesti. 2005. Studi Korelasi A ntara Minat Baca Dengan Prestasi Belajar.
Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab, UIN Yogakarta.
Moeliono,dkk.
1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Lasa
Hs.2005. Gairah Menulis: Panduan Untuk Pemula. Yogayakarta: Alenia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar