Jumat, 25 Desember 2015

CULTURAL HERITAGE CONSERVATION STRATEGY THROUGH THE COLLECTION SLEMAN CORNER (Sebuah Pengalaman Presentasi di CONSAL XVI, Bangkok, Thailand)







CONSAL XVI: ASEAN Knowledge: Library for Sustainable Advancement
Congress of Southeast Asian Librarians (CONSAL) merupakan suatu organisasi pustakawan se-Asia Tenggara yang didirikan di Singapura pada tahun 1970 sebagai tindak lanjut dari tumbuhnya identitas diri di negara-negara di kawasan tersebut, terutama didorong oleh terbentuknya ASEAN. Saat ini CONSAL terdiri dari 10 negara anggota yang mencakup perpustakaan nasional serta asosiasi/ikatan perpustakaan dan pustakawan dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
CONSAL XVI merupakan penyelenggaraan CONSAL yang ke-16 yang akan diselenggarakan di Bangkok, Thailand dengan mengusung tema: ASEAN Knowledge: Library for Sustainable Advancement (Pengetahuan ASEAN: Perpustakaan untuk Menopang Kemajuan)
CONSAL memegang sebuah konferensi setiap tiga tahun di setiap negara anggota dengan memutar. Hal mempromosikan kerjasama di bidang kegiatan kepustakawanan, kepustakaan, dokumentasi dan terkait. Keanggotaan terbuka untuk perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, asosiasi perpustakaan nasional, perpustakaan nasional, perpustakaan sekolah dan organisasi terkait lainnya di wilayah tersebut. Konstitusi CONSAL menyediakan keanggotaan nasional terbatas pada pustakawan, asosiasi perpustakaan nasional, perpustakaan nasional, perpustakaan sekolah dan organisasi terkait lainnya di negara-negara anggota dan keanggotaan asosiasi untuk perpustakaan, organisasi terkait dan individu di luar negara-negara anggota. CONSAL XVI adalah paket kegiatan rutin yang dilakukan oleh negara tuan rumah Rapat CONSAL. Ada banyak makalah tentang perpustakaan dan masalah kepustakawanan dari negara-negara anggota CONSAL disajikan dalam konferensi. Dari 11-13 Juni 2015, Perpustakaan Nasional Thailand bekerjasama dengan Asosiasi Perpustakaan Thailand menjadi tuan rumah Kongres XVI Pustakawan Asia Tenggara (CONSAL XVI). Kongres diselenggarakan di BITEC (Bangkok International Trade & Exhibition Centre) Bangkok, Thailand.
Peserta konferensi dipersilakan mengirimkan paper dengan tema yang ditentukan oleh panitia. Tema-tema dari paper tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Pengetahuan ASEAN;
2.    Kerjasama Perpustakaan ASEAN: Berbagi Sumber dan Pertukaran Program Perpustakaan;
3.    Corporate Social Responsibility (CSR);
4.    Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan;
5.    Peran Konsolidasi Perpustakaan terhadap Pengembangan Perpustakaan ;
6.    Perpustakaan di Masyarakat Membaca ASEAN;
7.    Preservasi dan Konservasi;
8.    Etika dan Standar.

PROSES SELEKSI
Proses seleksi pemilihan paper yang akan diundang untuk mempresentasikan hasil penelitiannya melalui beberapa tahap seleksi. Pertama, Peserta konferensi harus mengirimkan abstrak penelitian.  Prosedur pemilihan abstrak, yang dilaksanakan oleh  panitia CONSAL XVI dengan bantuan Professor dan Peneliti. Setelah itu peserta yang asbtraknya diterima akan mendapatkan pemberitahuan via email (pemberitahuan terlampir) yang berisi ucapan selamat dan deadline pengiriman fullpaper. Selanjutnya pengiriman fullpaper pada email yang sama, dan jika abstrak sudah sampai dan diterima panitia, maka pengirim akan mendapatkan pemberitahuan di email yang berisi ucapan selamat dan konfirmasi terakhir peberitahuan format presentasi dalam slide atau poster (pemberitahuan terlampir).
Salah satu paper yang terpilih, dan akan dipresentasikan adalah paper karya Silvia Renitasari, S.IP  dengan judul “CULTURAL HERITAGE PRESERVATION STRATEGY THROUGH THE COLLECTION SLEMAN CORNER”, telah melampaui proses seleksi paper CONSAL XVI:

TUJUAN KEIKUTSERTAAN

1
Untuk mengembangkan keterampilan dalam bidang penelitian, kepenulisan, dan berbicara di depan umum (public speaking). Tidak hanya handal dalam masalah teknis, pustakawan masa depan perlu mendapatkan wadah untuk mengasah keterampilan sosial.
2
Untuk mempresentasikan penelitian di depan audiens internasional dan profesional. Menunjukkan kemampuan mahasiswa Indonesia dalam ajang (konferensi) internasional terutama mengenai penelitian bidang perpustakaan dan informasi. 
3
Untuk membangun jaringan internasional di antara mahasiswa pada kawasan ASEAN, menambah inspirasi dan menjadi titik awal untuk kerjasama internasional di antara para mahasiswa, professional atau praktisi yang tertarik dengan dunia perpustakaan dan informasi, pustakawan, maupun professional.
4
Belajar dan mendapatkan pengetahuan dari hasil konferensi yang diisi oleh pemateri dan narasumber yang professional di bidang ilmu perpustakaan dan informasi.
5
Mewakili salah satu Universitas Negeri di Indonesia (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta) dalam konferensi tingkat ASEAN. Yang kemudian akan membuka pintu-pintu berikutnya kepada para mahasiswa/dosen untuk mengikuti konferensi internasional.
6
Mempromosikan Indonesia, Keistimewaan Yogyakarta, Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Temanggung kepada audiens dalam cakupan ASEAN, melalui penelitian yang mengangkat konten lokal Yogyakarta. Dengan harapan menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke (Indonesia).

KEUTAMAAN KEIKUTSERTAAN DALAM CONSAL XVI
Kabupaten Sleman yang terdapat di Yogyakarta sebagai jantung dari Pulau Jawa (Heart of Java), yang merupakan salah satu pendidikan dan budaya di Indonesia memiliki koleksi pusaka budaya Sleman  yang terserak secara acak di beberapa tempat, semakin lama semakin dimakan usia serta kemungkinan terjadinya kerapuhan, kerusakan, dan kehilangan adalah besar sekali, ditambah lagi dengan kondisi geografis Kabupaten Sleman yang dekat dengan gunung berapi yang masih aktif. Sesuai Keputusan Bupati Nomor 45/Kep KDH/A/2009  mengenai tugas pokok dan fungsi Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman Dalam melakukan preservasi (pelestarian koleksi) warisan budaya Sleman berbasis digital, berusaha mengembangkan bahan perpustakaan digital melalui alih media bahan perpustakaan. Pada awalnya preservasi merupakan upaya perawatan dan pelestarian fisik kertas, untuk melindungi dari kerusakan baik alami, akibat perbuatan manusia ataupun akibat bencana. Disisi lain informasi yang terkandung di dalamnya harus senantiasa bisa diakses untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pembangunan bangsa. Maka koleksi yang ada harus dilestarikan dengan cara mendigitalisasi atau mendokumentasikannya dalam format digital.
Keikutsertaan penulis untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dalam CONSAL XVI di Bangkok, Thailand akan menjadi ajang untuk mengeksplorasi ide-ide anak bangsa dalam melestarikan koleksi budaya Sleman. Selain itu keikutsertaan penulis dalam CONSAL XVI bisa menjadi salah satu terobosan untuk memperkenalkan Sleman dan asetnya yang akan menarik wisatawan di kawasan ASEAN untuk berkunjung ke Kabupaten Sleman yang kaya dengan budaya dan pariwisata.
Pada saat presentasi, cukup banyak peserta yang hadir. Mereka sangat antusias dengan topik penelitian preservasi dan konservasi terutama budaya Indonesia. Keingintahuan budaya Indonesia banyak dikorek lebih dalam. Dari semua peserta yang berasal dari negara-negara di luar Indonesia, yang hadir saat presentasi, menyatakan belum pernah melihat fenomena latah.  Keingintahuan peserta memunculkan banyak  pertanyaan yang diajukan dan juga masukan untuk menyempurnakan penelitian ini, yang menjadikan sesi presentasi ini sangat hidup dan interaktif. Bahkan topik latah ini, masih menjadi perbincangan di luar sesi presentasi.
Selain pengalaman presentasi, ada banyak hal yang diperoleh ketika mengikuti  CONSAL XVI, antara lain: mengetahui trend penelitian di bidang perpustakaan lintas-budaya, penelitian-penelitian yang berkualitas, issue penelitian yang menjadi perhatian komunitas perpustakaan dan informasi di berbagai budaya dan negara, disertasi yang berkualitas, dan membentuk jejaring dengan peneliti, praktisi, maupun akademisi dari negara-negara lain.  Sebenarnya forum ini sangat bermanfaat bagi para pustakawan, pemerhati, mahasiswa dan dosen.  Ada banyak informasi, pengetahuan, dan ketrampilan dari konggres ini yang bisa digunakan untuk mengembangkan penelitian yang berkualitas dan bekal studi lanjut.
            CONSAL XVII mendatang tahun 2017 akan diselenggarakan di Myanmar.  Semoga ada praktisi, dosen dan mahasiswa perpustakaan dan informasi yang bisa berpartisipasi dalam CONSAL XVII mendatang. Selain topik penelitian yang relevan, saya kira dukungan fasilitas dan dana juga akan sangat membantu partisipasi dalam konggres ini.
            Terima kasih kepada Kantor Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman yang telah memberikan izin dan fasilitasi penulis untuk mempresentasikan paper di ajang internasional, semoga membawa pengaruh positif bagi pengembangan perpustakaan umum.
See you in the CONSAL XVII in Myanmar, guys,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar