CONSAL XVI: ASEAN Knowledge: Library for Sustainable Advancement
Congress of Southeast Asian
Librarians (CONSAL) merupakan
suatu organisasi pustakawan se-Asia Tenggara yang didirikan di Singapura pada
tahun 1970 sebagai tindak lanjut dari tumbuhnya identitas diri di negara-negara
di kawasan tersebut, terutama didorong oleh terbentuknya ASEAN. Saat ini CONSAL
terdiri dari 10 negara anggota yang mencakup perpustakaan nasional serta
asosiasi/ikatan perpustakaan dan pustakawan dari Brunei Darussalam, Kamboja,
Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
CONSAL
XVI merupakan penyelenggaraan CONSAL yang ke-16 yang akan diselenggarakan di
Bangkok, Thailand dengan mengusung tema: ASEAN
Knowledge: Library for Sustainable Advancement (Pengetahuan ASEAN:
Perpustakaan untuk Menopang Kemajuan)
CONSAL
memegang sebuah konferensi setiap tiga tahun di setiap negara anggota dengan
memutar. Hal mempromosikan kerjasama di bidang kegiatan kepustakawanan,
kepustakaan, dokumentasi dan terkait. Keanggotaan terbuka untuk perpustakaan
umum, perpustakaan sekolah, asosiasi perpustakaan nasional, perpustakaan
nasional, perpustakaan sekolah dan organisasi terkait lainnya di wilayah
tersebut. Konstitusi CONSAL menyediakan keanggotaan nasional terbatas pada
pustakawan, asosiasi perpustakaan nasional, perpustakaan nasional, perpustakaan
sekolah dan organisasi terkait lainnya di negara-negara anggota dan keanggotaan
asosiasi untuk perpustakaan, organisasi terkait dan individu di luar
negara-negara anggota. CONSAL XVI adalah paket kegiatan rutin yang dilakukan
oleh negara tuan rumah Rapat CONSAL. Ada banyak makalah tentang perpustakaan
dan masalah kepustakawanan dari negara-negara anggota CONSAL disajikan dalam
konferensi. Dari 11-13 Juni 2015, Perpustakaan Nasional Thailand bekerjasama
dengan Asosiasi Perpustakaan Thailand menjadi tuan rumah Kongres XVI Pustakawan
Asia Tenggara (CONSAL XVI). Kongres diselenggarakan di BITEC (Bangkok International Trade & Exhibition
Centre) Bangkok, Thailand.
Peserta
konferensi dipersilakan mengirimkan paper dengan tema yang ditentukan oleh
panitia. Tema-tema dari paper tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Pengetahuan
ASEAN;
2.
Kerjasama Perpustakaan ASEAN: Berbagi Sumber dan
Pertukaran Program Perpustakaan;
3.
Corporate
Social Responsibility (CSR);
4.
Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan;
5.
Peran Konsolidasi Perpustakaan terhadap Pengembangan
Perpustakaan ;
6.
Perpustakaan di Masyarakat Membaca ASEAN;
7.
Preservasi dan Konservasi;
8.
Etika dan Standar.
PROSES SELEKSI
Proses
seleksi pemilihan paper yang akan diundang untuk mempresentasikan hasil
penelitiannya melalui beberapa tahap seleksi. Pertama, Peserta konferensi harus
mengirimkan abstrak penelitian. Prosedur
pemilihan abstrak, yang dilaksanakan oleh
panitia CONSAL XVI dengan bantuan Professor dan Peneliti. Setelah itu
peserta yang asbtraknya diterima akan mendapatkan pemberitahuan via email
(pemberitahuan terlampir) yang berisi ucapan selamat dan deadline pengiriman fullpaper. Selanjutnya pengiriman fullpaper
pada email yang sama, dan jika abstrak sudah sampai dan diterima panitia, maka
pengirim akan mendapatkan pemberitahuan di email yang berisi ucapan selamat dan
konfirmasi terakhir peberitahuan format presentasi dalam slide atau poster (pemberitahuan terlampir).
Salah satu paper
yang terpilih, dan akan dipresentasikan adalah paper karya Silvia Renitasari,
S.IP dengan judul “CULTURAL HERITAGE PRESERVATION STRATEGY
THROUGH THE COLLECTION SLEMAN CORNER”,
telah melampaui proses seleksi paper CONSAL XVI:
TUJUAN KEIKUTSERTAAN
1
|
Untuk mengembangkan keterampilan dalam bidang
penelitian, kepenulisan, dan berbicara di depan umum (public speaking). Tidak hanya handal dalam masalah teknis,
pustakawan masa depan perlu mendapatkan wadah untuk mengasah keterampilan
sosial.
|
2
|
Untuk mempresentasikan penelitian di depan audiens
internasional dan profesional. Menunjukkan kemampuan mahasiswa Indonesia
dalam ajang (konferensi) internasional terutama mengenai penelitian bidang
perpustakaan dan informasi.
|
3
|
Untuk membangun jaringan internasional di antara
mahasiswa pada kawasan ASEAN, menambah inspirasi dan menjadi titik awal untuk
kerjasama internasional di antara para mahasiswa, professional atau praktisi
yang tertarik dengan dunia perpustakaan dan informasi, pustakawan, maupun
professional.
|
4
|
Belajar dan mendapatkan pengetahuan dari hasil
konferensi yang diisi oleh pemateri dan narasumber yang professional di
bidang ilmu perpustakaan dan informasi.
|
5
|
Mewakili salah satu Universitas Negeri di Indonesia
(Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta) dalam konferensi tingkat
ASEAN. Yang kemudian akan membuka pintu-pintu berikutnya kepada para
mahasiswa/dosen untuk mengikuti konferensi internasional.
|
6
|
Mempromosikan Indonesia, Keistimewaan Yogyakarta, Jawa
Tengah, khususnya Kabupaten Temanggung kepada audiens dalam cakupan ASEAN,
melalui penelitian yang mengangkat konten lokal Yogyakarta. Dengan harapan
menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke (Indonesia).
|
KEUTAMAAN
KEIKUTSERTAAN DALAM CONSAL XVI
Kabupaten
Sleman yang terdapat di Yogyakarta sebagai jantung dari Pulau Jawa (Heart of Java), yang merupakan salah
satu pendidikan dan budaya di Indonesia memiliki koleksi pusaka
budaya Sleman yang terserak secara acak
di beberapa tempat, semakin lama semakin dimakan usia serta kemungkinan
terjadinya kerapuhan, kerusakan, dan kehilangan adalah besar sekali, ditambah
lagi dengan kondisi geografis Kabupaten Sleman yang dekat dengan gunung berapi
yang masih aktif. Sesuai Keputusan
Bupati Nomor 45/Kep KDH/A/2009 mengenai tugas pokok dan fungsi Kantor
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman Dalam melakukan preservasi (pelestarian
koleksi) warisan budaya Sleman berbasis digital, berusaha mengembangkan bahan
perpustakaan digital melalui alih media bahan perpustakaan. Pada awalnya
preservasi merupakan upaya perawatan dan pelestarian fisik kertas, untuk melindungi
dari kerusakan baik alami, akibat perbuatan manusia ataupun akibat bencana.
Disisi lain informasi yang terkandung di dalamnya harus senantiasa bisa diakses
untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan pembangunan bangsa. Maka koleksi yang
ada harus dilestarikan dengan cara mendigitalisasi atau mendokumentasikannya
dalam format digital.
Keikutsertaan
penulis untuk mempresentasikan hasil penelitiannya dalam CONSAL XVI di Bangkok,
Thailand akan menjadi ajang untuk mengeksplorasi ide-ide anak bangsa dalam
melestarikan koleksi budaya Sleman. Selain itu keikutsertaan penulis dalam
CONSAL XVI bisa menjadi salah satu terobosan untuk memperkenalkan Sleman dan
asetnya yang akan menarik wisatawan di kawasan ASEAN untuk berkunjung ke
Kabupaten Sleman yang kaya dengan budaya dan pariwisata.
Pada
saat presentasi, cukup banyak peserta yang hadir. Mereka sangat antusias dengan
topik penelitian preservasi dan konservasi terutama budaya Indonesia. Keingintahuan
budaya Indonesia banyak dikorek lebih dalam. Dari semua peserta yang berasal
dari negara-negara di luar Indonesia, yang hadir saat presentasi, menyatakan
belum pernah melihat fenomena latah. Keingintahuan peserta memunculkan
banyak pertanyaan yang diajukan dan juga masukan untuk menyempurnakan
penelitian ini, yang menjadikan sesi presentasi ini sangat hidup dan
interaktif. Bahkan topik latah ini, masih menjadi perbincangan di luar sesi
presentasi.
Selain
pengalaman presentasi, ada banyak hal yang diperoleh ketika mengikuti CONSAL
XVI, antara lain: mengetahui trend penelitian di bidang perpustakaan
lintas-budaya, penelitian-penelitian yang berkualitas, issue penelitian
yang menjadi perhatian komunitas perpustakaan dan informasi di berbagai budaya
dan negara, disertasi yang berkualitas, dan membentuk jejaring dengan peneliti,
praktisi, maupun akademisi dari negara-negara lain. Sebenarnya forum ini sangat bermanfaat bagi
para pustakawan, pemerhati, mahasiswa dan dosen. Ada banyak informasi,
pengetahuan, dan ketrampilan dari konggres ini yang bisa digunakan untuk
mengembangkan penelitian yang berkualitas dan bekal studi lanjut.
CONSAL XVII mendatang tahun 2017
akan diselenggarakan di Myanmar. Semoga ada praktisi, dosen dan mahasiswa
perpustakaan dan informasi yang bisa berpartisipasi dalam CONSAL XVII
mendatang. Selain topik penelitian yang relevan, saya kira dukungan fasilitas
dan dana juga akan sangat membantu partisipasi dalam konggres ini.
Terima kasih kepada Kantor
Perpustakaan Daerah Kabupaten Sleman yang telah memberikan izin dan fasilitasi
penulis untuk mempresentasikan paper di ajang internasional, semoga membawa
pengaruh positif bagi pengembangan perpustakaan umum.
See
you in the CONSAL XVII in Myanmar, guys,,,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar